Thursday, February 22, 2018

JANGAN MALU MENAGIH HUTANGMU



INFO MEKKAH ~ Dari Abu Qotaadah radhiallahu 'anhu :

...فَقَامَ رَجُلٌ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ قُتِلْتُ فِي سَبِيلِ اللهِ، تُكَفَّرُ عَنِّي خَطَايَايَ؟ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «نَعَمْ، إِنْ قُتِلْتَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَأَنْتَ صَابِرٌ مُحْتَسِبٌ، مُقْبِلٌ غَيْرُ مُدْبِرٍ»، ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «كَيْفَ قُلْتَ؟» قَالَ: أَرَأَيْتَ إِنْ قُتِلْتُ فِي سَبِيلِ اللهِ أَتُكَفَّرُ عَنِّي خَطَايَايَ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «نَعَمْ، وَأَنْتَ صَابِرٌ مُحْتَسِبٌ، مُقْبِلٌ غَيْرُ مُدْبِرٍ، إِلَّا الدَّيْنَ، فَإِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ قَالَ لِي ذَلِكَ»

"…Lalu terdapat seorang lelaki berdiri dan menyampaikan, "Wahai Rasulullah, bagaimana apabila saya terbunuh pada jalan Allah, apakah dosa-dosaku akan tertebuskan?". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengungkapkan, "Iya, bila engkau  tewas berjihad di jalan Allah dan kamu dalam kondisi bersabar & berharap, maju & nir mundur".
Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, "Bagaimana yang kau katakan?". Lelaki itu mengatakan, "Bagaimana, bila saya terbunuh di jalan Allah, apakah dosa-dosa tertebuskan?". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan, "Iya, & kamu pada syarat bersabar & berharap, maju dan tidak mundur, Kecuali Hutang, sesungguhnya Jibril berkata hal itu kepadaku" (HR Muslim no 1885)

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda

الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللهِ يُكَفِّرُ كُلَّ شَيْءٍ، إِلَّا الدَّيْنَ

"Terbunuh di jalan Allah menghapuskan seluruhnya kecuali hutang" (HR Muslim no 1886)

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata :

وَأَمَّا قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا الدَّيْنَ فَفِيهِ تَنْبِيهٌ عَلَى جَمِيعِ حُقُوقِ الْآدَمِيِّينَ وَأَنَّ الْجِهَادَ وَالشَّهَادَةَ وَغَيْرَهُمَا مِنْ أَعْمَالِ الْبِرِّ لَا يُكَفِّرُ حُقُوقَ الْآدَمِيِّينَ وَإِنَّمَا يُكَفِّرُ حُقُوقَ اللَّهُ تَعَالَى

"Adapun sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (Kecuali Hutang) maka sebagai peringatan atas semua hak-hak orang lain, dan bahwasanya jihad & mangkat  syahid serta amalan kebajikan yg lain tidaklah menebus hak-hak orang lain, hanyalah menebus hak-hak Allah ta'aala" (Al-Minhaaj Syarh Shahih Muslim 13/29)

apabila amalan yang sangat hebat misalnya jihad ternyata tidak sanggup menggugurkan dosa tidak membayar hutang, maka bagaimana lagi dengan amalan-amalan yang rendah dibawah jihad??

Dari Salamah bin al-Akwa' radhiallahu 'anh

أن النبي صلى الله عليه وسلم أتي بجنازة ليصلي عليها فقال هل عليه من دين قالوا لا فصلى عليه ثم أتي بجنازة أخرى فقال هل عليه من دين قالوا نعم قال صلوا على صاحبكم قال أبو قتادة علي دينه يا رسول الله فصلى عليه

"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alahi wa sallam didatangkan pada beliau jenazah, maka beliau menyampaikan, "Apakah dia memiliki hutang?". Mereka mengatakan, "Tidak". Maka Nabipun menyolatkannya. Lalu didatangkan janazah yang lain, maka Nabi shallallahu 'alahi wa sallam berkata, "Apakah ia mempunyai hutang?", mereka mengatakan, "Iya", Nabi mengungkapkan, "Sholatkanlah saudara kalian". Abu Qotadah berkata, "Aku yang menanggung hutangnya wahai Rasulullah". Maka Nabipun menyolatkannya" (HR Al-Bukhari no 2295)

Dalam riwayat yg lain :

فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَقِيَ أَبَا قَتَادَةَ يَقُولُ مَا صَنَعَتِ الدِّينَارَانِ حَتَّى كَانَ آخِرَ ذَلِكَ أَنْ قَالَ قَدْ قَضَيْتُهُمَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْآنَ حِينَ بَرَّدْتَ عَلَيْهِ جِلْدَهُ

"Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setiap bertemu menggunakan Abu Qitaadah Nabi mengatakan kepadanya, "Bagaimana dengan 2 dinar (yaitu yg menjadi tanggungan Abu Qotadah atas mayat)?". Hingga akhirnya Abu Qotaadah menyampaikan, "Aku sudah membayarnya wahai Rasulullah!". Nabi mengungkapkan, "Sekarang kamu telah mendinginkan kulitnya" (HR Al-Hakim, & dishahihkan sang dia dan disepakati oleh Adz-Dzahabi, dan dihasankan sang Syaikh Al-Albani)

Al-Hafiz Ibnu Hajar mengatakan :

وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ إِشْعَارٌ بِصُعُوبَةِ أَمْرِ الدَّيْنِ وَأَنَّهُ لَا يَنْبَغِي تَحَمُّلُهُ إِلَّا مِنْ ضَرُورَةٍ

"Dan dalam hadits peringatan akan beratnya permasalan hutang, dan bahwasanya tidak sepantasnya seorang berhutang kecuali dalam syarat darurat" (Fathul Baari 4/468)


Hal ini mengingatkan kepada kita bahwa jangan pernah meremehkan amanah & hutang. Berikut beberapa kasus yang mungkin perlu diperhatikan :


Pertama : Jangan pernah "pekewuh" (merasa nir lezat  ) kepada orang yg hendak meminjam uang dari kita, buat mencatat hutang tersebut. Lantaran mencatat hutang merupakan sunnah yang ditinggalkan. Padahal ayat yg terpanjang pada al-Qur'an merupakan tentang pencatatan hutang, Allah berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَلا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الأخْرَى وَلا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا وَلا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَى أَجَلِهِ ذَلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَى أَلا تَرْتَابُوا إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلا تَكْتُبُوهَا وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ وَلا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلا شَهِيدٌ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

"Hai orang-orang yang beriman, bila engkau  bermu'amalah nir secara tunai buat ketika yang dipengaruhi, hendaklah engkau  menuliskannya. & hendaklah seseorang penulis pada antara engkau  menuliskannya menggunakan sahih. & janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, & hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), & hendaklah beliau bertakwa kepada Allah Tuhannya, & janganlah dia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yg lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak sanggup mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. & persaksikanlah menggunakan dua orang saksi menurut orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada 2 oang lelaki, Maka (boleh) seseorang lelaki dan dua orang wanita dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya bila seseorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah engkau  jemu menulis hutang itu, baik kecil juga akbar sampai batas waktu membayarnya. Yg demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian & lebih dekat pada tidak (mengakibatkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali apabila mu'amalah itu perdagangan tunai yg engkau  jalankan pada antara kamu, Maka nir ada dosa bagi kamu, (jika) kamu nir menulisnya. Dan persaksikanlah jika engkau  berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Apabila kamu lakukan (yg demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah pada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu" (QS Al-Baqoroh : 282)


Kedua : Dengan mencatat hutang piutang maka akan mendatangkan kemaslahatan.

- Dengan mencatat piutang, apabila kita meninggal, piutang tersebut akan dimanfaatkan oleh ahli waris kita, sebagai akibatnya dimasukkan pada harta warisan

- Dengan mencatat hutang, bila kita tewas maka ahli waris kita akan melunasi hutang kita menurut harta peninggalan kita, atau ada kerabat, atau sahabat, atau orang lain yang mau berkorban melunasi hutang kita. Tentunya hal ini akan sangat mengurangi beban kita pada akhirat


Ketiga : Jangan pernah malu buat menagih hutang. Justru kalau kita sayang pada orang yg berhutang maka hendaknya kita menagih hutang tadi darinya. Karena jikalau kita malu menagih hutang sanggup mengakibatkan kemudorotan bagi kita & juga baginya, antara lain :

- Kita jadi dongkol terus apabila bertemu menggunakan beliau, bahkan mampu jadi kita terus akan menggibahnya lantaran kedongkolan tadi, padahal kita sendiri memalukan buat menagih hutang tadi.

- Jika kita membiarkan beliau berhutang hingga mati global maka ini tentu akan memberi kemudorotan kepadanya pada akhirat kelak


Keempat : Ingatlah…, jika hutang tidak dibayar pada global maka akan dibayar di akhirat menggunakan pahala, padahal dalam hari tadi setiap kita sangat butuh menggunakan pahala buat memperberat timbangan kebaikan kita. Hari akhirat tidak terdapat dinar dan nir ada dirham buat membayar hutang kita !!


Kelima : Jangan pernah meremehkan hutang meskipun sedikit. Bisa jadi pada mata kita hutang 100 ribu rupiah merupakan jumlah yg sedikit, akan tetapi di mata penghutang adalah nominal yang berharga dan dia nir ridho pada kita apabila nir dibayar, lantas dia akan menuntut di hari kiamat.


Keenam : Jangan pernah berhusnudzon kepada penghutang. Jangan pernah mengungkapkan : "Saya nir usah bayar hutang aja, dia nir pernah menagih kok, mungkin dia telah ikhlaskan hutangnya"



Ketujuh : apabila punya kemampuan buat membayar hutang maka jangan pernah menahan-nunda. Sebagian kita terpesona untuk membeli barang-barang yang terkadang kurang dibutuhkan, sehingga akhirnya uang yang seharusnya buat bayar hutang digunakan buat membeli barang-barang tersebut, akhirnya hutang tidak jadi dibayar.


Kedelapan : Jangan menunggu ditagih dulu baru membayar hutang, lantaran mampu jadi pemilik piutang membuat malu buat menagih, atau bisa jadi dia tidak menagih akan tetapi mengeluhkanmu pada Allah.

نَامَتْ عُيُوْنُكَ وَالْمَظْلُوْمُ مُنْتَبِهُ يَدْعُو عَلَيْكَ وَعَيْنُ اللهِ لَمْ تَنَم

"Kedua matamu tertidur ad interim orang yang engkau  dzolimi terjaga…
Ia mendoakan kecelakaan untukmu, & mata Allah tidaklah pernah tidur"


Kesembilan : Berhutang kepada orang lain –apabila memang mendesak- bukanlah perkara yg tercela. Bukankah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mangkat  dalam kondisi mempunyai hutang pada seseorang Yahudi lantaran menggadaikan baju perang beliau??

Dari Aisyah radhiallahu 'anhaa

أن النبي صلى الله عليه وسلم اشترى من يهودي طعاما إلى أجل معلوم وارتهن منه درعا من حديد

"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membeli makanan menurut seseorang yahudi dengan berhutang & beliau menggadaikan baju perangnya berdasarkan besi" (HR Al-Bukhari no 2252 dan Muslim no 1603)

Akan namun perhatikanlah…, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah berhutang kecuali pada kondisi terdesak…buat membeli makanan !!!., bukan buat membeli perkara-masalah yg nir mendesak !!.

Lalu lihatlah…Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah berhutang kecuali karena memang beliau sudah nir punya sesuatupun yg mampu dipakai buat membeli makanan, sampai akhirnya yg digadaikan merupakan baju perang beliau??.


Kesepuluh : apabila seorang harus berhutang maka perbaiki niatnya, bahwasanya beliau akan mengmbalikan hutangnya tersebut, agar ia dibantu sang Allah.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan ;

من أخذ أموال الناس يريد أداءها أدى الله عنه ومن أخذ يريد إتلافها أتلفه الله

"Barang siapa yang merogoh harta manusia/orang lain dengan niat buat mengembalikannya maka Allah akan menunaikannya. Akan namun barangsiapa yang mengambil harta orang lain dengan niat buat merusaknya maka semoga Allah merusaknya" (HR Al-Bukhari no 2387)


Kesebelas : apabila merasa tidak sanggup membayar hutang pada ketika dekat maka janganlah hingga dia berjanji dusta  pada penghutang. Sering kali hutang menyeret seorang buat mengucapkan janji-janji bohong, padahal dusta  adalah dosa yg sangat jelek


Kedua belas : Jika seseorang telah berusaha buat membayar hutang namun ia permanen saja tidak bisa, maka semoga beliau diampuni sang Allah.

Al-Qurthubi rahimahullah berkata:

لكن هذا كله إذا امتنع من أداء الحقوق مع تمكنه منه، وأما إذا لم يجد للخروج من ذلك سبيلاً فالمرجو من كرم الله تعالى إذا صدق في قصده وصحت توبته أن يرضي عنه خصومه

"Akan tetapi hal ini (nir terdapat ampunan bagi yg berhutang-pen) seluruhnya jika orang yg berhutang nir mau menunaikan hak orang lain padahal dia sanggup. Adapun orang yg tidak memiliki kemampuan buat membayar hutang, maka diperlukan dari karunia & kedermawanan Allah, jika ia jujur dalam tujuannya (untuk membayar hutang-pen) dan taubatnya sudah benar maka Allah akan mengakibatkan musuhnya (yg menaruh piutang) akan ridho kepadanya" (Dalil Al-Faalihin dua/540)

Oleh : Salman Al Bukori MA
Share:

"KISAH ISTRI SHOLEHAH...." (Berhak Untuk Dibaca…!!)



INFO MEKKAH ~ Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, dia mengatakan :

Suamiku merupakan seseorang pemuda yg gagah, semangat, rajin, ganteng , berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada ke 2 orang tuanya. Ia menikahiku dalam tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi famili-famili Arab Saudi. Aku takjub dan kagum menggunakan baktinya pada kedua orang tuanya. Aku bersyukur & memuji Allah yang sudah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri selesainya setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan pada daerah timur Arab Saudi. Sehingga dia berangkat kerja selama seminggu (di loka kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya selesainya 3 tahun, dan putriku sudah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu lepas 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala beliau dalam perjalanan berdasarkan kota kerjanya menuju tempat tinggal   kami di Riyadh beliau mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter seorang ahli mengabarkan pada kami bahwasanya beliau mengalami kelumpuhan otak. 95 % organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku merupakan pertanyaan putri kami (Asmaa') tentang ayahnya yg sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…

Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, & dia permanen pada kondisinya, nir terdapat perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku supaya aku  cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mangkat  otaknya, dan nir sanggup dibutuhkan lagi kesembuhannya. Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku  tidak jangan lupa lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku  cerai menurut suamiku jika memang benar otaknya telah mangkat . Akan tetapi saya menolaknya, sahih-sahih saya menolak anjuran tersebut.

Aku tidak akan cerai darinya selama ia terdapat pada atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yg lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

Akupun memfokuskan konsentrasiku buat mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang menurut 10 tahun. Dan aku  telah mengabarkannya mengenai kondisi ayahnya yg sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, & terkadang hanya membisu diam.

Putriku merupakan seseorang yg taat beragama, ia senantiasa sholat dalam waktunya, dia sholat di penghujung malam padahal sejak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang sudah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian jua neneknya yg sangat sayang dan dekat dengannya, demikian pula kakeknya rahimahullah.

Putriku pergi bersamaku buat menjenguk ayahnya, dia meruqyah ayahnya, dan jua bersedekah buat kesembuhan ayahnya.
Pada suatu hari pada tahun 1410 H, putriku mengatakan kepadaku : Ummi biarkanlah aku  malam ini tidur bersama ayahku...
Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.


Putriku bercerita :

Aku duduk pada samping ayah, saya membaca surat Al-Baqoroh sampai selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan terdapat ketenangan pada hatiku, akupun bangun menurut tidurku kemudian aku  berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah memutuskan untukku-.

Lalu sekali lagi akupun dikuasai sang rasa kantuk, sedangkan saya masih di loka sholatku. Seakan-akan terdapat seseorang yang menyampaikan kepadaku, "Bangunlah…!!, bagaimana kamu tidur ad interim Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau  tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah nir akan menolak doa seseorang hamba pada waktu ini??"

Akupun bangun…seakan-akan aku  mengingat sesuatu yg terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (buat berdoa), & saya memandangi ayahku –ad interim kedua mataku berlinang air mata-. Aku menyampaikan pada do'saya, "Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini merupakan ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia sudah ditimpa penderitaan & kami sudah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman menggunakan keputusan & ketetapanMu baginya…

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang sudah menyembuhkan nabi Ayyub berdasarkan penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa pada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus berdasarkan perut ikan paus, Engkau Yang telah berakibat barah sebagai dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku menurut penderitaannya…

Ya Allah…sesungguhnya mereka sudah menyangka bahwasanya dia nir mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan & keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…"

Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.

Tiba-datang ada suara lirih menyeru.., "Siapa engkau ?, apa yang kau lakukan pada sini?". Akupun bangun karena bunyi tersebut, kemudian saya menengok ke kanan dan ke arah kiri, namun aku  tidak melihat seorangpun. Lalu saya kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yg bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menunda diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan senang …, ad interim ayahku berusaha menjauhkan saya darinya & beristighfar. Ia barkata, "Ittaqillah…(Takutlah kamu pada Allah….), kamu tidak halal bagiku…!". Maka aku  menyampaikan kepadanya, "Aku ini putrimu Asmaa'". Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar buat segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera tiba, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika mengatakan –dengan bahasa Arab yang nir fasih- : "Subhaanallahu…". Dokter yg lain berdasarkan Mesir mengungkapkan, "Maha kudus Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kemarau…". Sementara ayahku nir mengetahui apa yang sudah terjadi, sampai akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata, اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ Sungguh Allah merupakan Penjaga Yang terbaik, & Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yg kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku  berniat buat berhenti melaksanakan sholat dhuha, saya tidak tahu apakah saya jadi mengerjakan sholat duha atau nir..??

          Sang istri menyampaikan : Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya balik  lagi bagi kami sebagaimana biasnya yg saya mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu sehabis itu kamipun dianugerahi seseorang putra, Alhamdulillah kini   umurnya telah mulai masuk tahun ke 2. Maha suci Allah Yang sudah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang sudah menjaga putrinya…, Yang sudah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku sampai bisa menjadi istri yg baik bagi suamiku…meskipun ia pada keadaan koma…

Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo' kecuali do'a…barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya.

Jangan lupa jua buat berbakti pada ke 2 orang tua… & hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…pada tanganNya lah segala taqdir, nir terdapat seorangpun selainNya yg ikut mengatur…

Ini merupakan kisahku menjadi 'ibroh (pelajaran), semoga Allah mengakibatkan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yg merasa bahwa seluruh jalan sudah tertutup, & penderitaan sudah menyelimutinya, sebab-karena dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup…

Maka ketuklah pintu langit dengan do'a, dan yakinlah menggunakan pengabulan Allah….
Demikianlah….Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin (SELESAI…)

          Janganlah pernah putus harapan…apabila Tuhanmu merupakan Allah…
          Cukup ketuklah pintunya menggunakan doamu yang ikhlas…
          Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci
          Lalu yakinlah menggunakan pertolongan yg dekat dariNya…
Share:

TAHLILAN ADALAH BID'AH MENURUT MADZHAB SYAFI'I



INFO MEKKAH ~ Sering kita dapati sebagian ustadz atau kiyai yg berkata, "Tahlilan kok tidak boleh?, tahlilan kan ialah Laa ilaah illallahh?".

Tentunya tidak seseorang muslimpun yg melarang tahlilan, bahkan yang melarang tahlilan adalah orang yg nir diragukan kekafirannya. Akan namun yang dimaksud menggunakan kata "Tahlilan" di sini adalah acara yang dikenal sang warga  yaitu program kumpul-kumpul di rumah kematian sambil makan-makan disertai mendoakan sang mayit agar dirahmati oleh Allah.

Lebih aneh lagi jika ada yang melarang tahlilan langsung dikatakan "Dasar wahabi"..!!!

Seakan-akan pelarangan melakukan acara tahlilan merupakan bid'ah yang dicetus sang kaum wahabi !!?


Sementara para pelaku program tahlilan mengaku-ngaku bahwa mereka bermadzhab syafi'i !!!. Ternyata para ulama akbar dari madzhab Syafi'iyah telah mengingkari acara tahlilan, dan menganggap program tersebut menjadi bid'ah yg mungkar, atau minimal bid'ah yang makruh. Kalau begitu para ulama syafi'yah misalnya Al-Imam Asy-Syafii dan Al-Imam An-Nawawi & yang lainnya adalah wahabi??!!


A. Ijmak Ulama bahwa Nabi, para sahabat, & para imam madzhab tidak pernah tahlilan

Tentu sangat tidak diragukan bahwa acara tahlilan –sebagaimana program maulid Nabi & bid'ah-bid'ah yg lainnya- tidaklah pernah dilakukan sang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, nir juga para sahabatnya, nir jua para tabi'in, & bahkan nir jua pernah dilakukan oleh 4 imam madzhab (Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafii, & Ahmad rahimahumullah).

Akan namun anehnya kini   acara tahlilan dalam kenyataannya seperti adalah suatu kewajiban pada pandangan sebagian warga . Bahkan adalah celaan yg akbar apabila seseorang meninggal lalu tidak ditahlilkan. Sampai-hingga terdapat yg menyampaikan, "Kamu kok nir mentahlilkan saudaramu yg mangkat ??, seperti nguburi kucing aja !!!".

          Tidaklah diragukan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sudah kehilangan poly saudara, karib kerabat, & pula para teman beliau yg mangkat  pada masa kehidupan beliau. Anak-anak dia (Ruqooyah, Ummu Kaltsum, Zainab, dan Ibrahim radhiallahu 'anhum) mati semasa hayati dia, akan namun tak seorangpun dari mereka yang ditahlilkan sang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Apakah semuanya dikuburkan sang Nabi misalnya menguburkan kucing??.

Istri beliau yang sangat dia cintai Khodijah radhiallahu 'anhaa juga mangkat  pada masa hidup dia, akan namun sama sekali tidak beliau tahlilkan. Jangankan hari ke-tiga, ke-7, ke-40, ke-100, ke-1000 bahkan sehari saja nir beliau tahlilkan. Demikian pula kerabat-kerabat dia yg beliau cintai mati pada masa hayati beliau, misalnya paman beliau Hamzah bin Abdil Muthholib, sepupu dia Ja'far bin Abi Thoolib, dan jua sekian banyak teman-sahabat dia yang tewas pada medan pertempuran, tidak seorangpun berdasarkan mereka yang ditahlilkan sang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

          Demikian jua bila kita berkiprah kepada zaman al-Khulafaa' ar-Roosyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, & Ali) tidak seorangpun yang melakukan tahlilan terhadap saudara mereka atau sahabat-sahabat mereka yang tewas dunia.

Nah lantas apakah program tahlilan yang nir dikenal sang Nabi dan para sahabatnya, bahkan bukan adalah syari'at tatkala itu, lantas sekarang berubah statusnya sebagai syari'at yg sunnah untuk dilakukan??!!, bahkan wajib ??!! Sehingga apabila ditinggalkan maka timbulah celaan??!!

Sungguh latif perkataan Al-Imam Malik (gurunya Al-Imam Asy-Syaafi'i rahimahumallahu)

فَمَا لَمْ يَكُنْ يَوْمَئِذٍ دِيْنًا لاَ يَكُوْنُ الْيَوْمَ دِيْنًا

"Maka kasus apa saja yg pada hari itu (dalam hari disempurnakan Agama kepada Nabi, yaitu masa Nabi dan para teman-pen) bukan merupakan perkara agama maka pada hari ini pula bukan merupakan kasus agama.”(Al-Ihkam, karya Ibnu Hazm 6/255)

Bagaimana bisa suatu perkara yg jangankan merupakan kasus kepercayaan , bahkan nir dikenal sama sekali di zaman para teman, kemudian lantas sekarang sebagai bagian dari kepercayaan  !!!



B. Yang Sunnah merupakan meringankan beban famili mayat bukan malah memberatkan

          Yang lebih tragis lagi program tahlilan ini ternyata terasa berat bagi sebagian kaum muslimin yang rendah taraf ekonominya. Yang seharusnya famili yg ditinggal meninggal dibantu, ternyata kenyataannya malah dibebani dengan acara yg berkepanjangan…biaya  terus dimuntahkan buat tahlilan…hari ke-tiga, hari ke-7, hari ke-40, hari ke-100, hari ke-1000…

Tatkala datang informasi mengenai meninggalnya Ja'far radhiallahu 'anhu maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengungkapkan :

اِصْنَعُوا لِآلِ جَعْفَرَ طَعَامًا فَإِنَّهُ قَدْ أَتَاهُمْ مَا يُشْغِلُهُمْ

"Buatlah makanan buat keluarga Ja'far, lantaran sesungguhnya sudah tiba kepada mereka masalah yang menyibukan mereka" (HR Abu Dawud no 3132

Al-Imam Asy-Syafi'I rahimahullah mengatakan :

وَأُحِبُّ لِجِيرَانِ الْمَيِّتِ أو ذِي قَرَابَتِهِ أَنْ يَعْمَلُوا لِأَهْلِ الْمَيِّتِ في يَوْمِ يَمُوتُ وَلَيْلَتِهِ طَعَامًا يُشْبِعُهُمْ فإن ذلك سُنَّةٌ وَذِكْرٌ كَرِيمٌ وهو من فِعْلِ أَهْلِ الْخَيْرِ قَبْلَنَا وَبَعْدَنَا لِأَنَّهُ لَمَّا جاء نَعْيُ جَعْفَرٍ قال رسول اللَّهِ صلى اللَّهُ عليه وسلم اجْعَلُوا لِآلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا فإنه قد جَاءَهُمْ أَمْرٌ يَشْغَلُهُمْ

"Dan saya menyukai jika para tetangga mayat atau para kerabatnya untuk menciptakan kuliner bagi famili mayat yang mengenyangkan mereka pada siang dan malam hari kematian oleh mayat. Lantaran hal ini merupakan sunnah & bentuk kebaikan, dan ini adalah perbuatan orang-orang baik sebelum kami & sehabis kami, karena tatkala tiba keterangan mengenai kematian Ja'far maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Buatkanlah makanan untuk famili Ja'afar, karena telah tiba pada mereka kasus yg menyibukkan mereka" (Kitab Al-Umm 1/278)



C. Argumen Madzhab Syafi'i Yang Menunjukkan makruhnya/bid'ahnya program Tahlilan

Banyak aturan-hukum madzhab Syafi'i yg menampakan akan makruhnya/bid'ahnya program tahlilan. Daintaranya :

PERTAMA : Pendapat madzhab Syafi'i yg mu'tamad (yang menjadi patokan) adalah dimakruhkan berta'ziah ke famili mayit sesudah 3 hari kematian mayit. Tentunya hal ini jelas bertentangan menggunakan acara tahlilan yang dilakukan berulang-ulang dalam hari ke-7, ke-40, ke-100, & bahkan ke-1000

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah mengungkapkan :






"Para teman kami (para fuqohaa madzhab syafi'i) berkata : "Dan makruh ta'ziyah (melayat) selesainya tiga hari. Lantaran tujuan menurut ta'ziah merupakan buat menenangkan hati orang yang terkena musibah, dan yg secara umum dikuasai hati telah damai setelah 3 hari, maka jangan diperbarui lagi kesedihannya. Dan inilah pendapat yg benar yang ma'ruf…." (Al-Majmuu' Syarh Al-Muhadzdzab lima/277)

Setalah itu al-Imam An-Nawawi mengungkapkan pendapat lain dalam madzhab syafi'i yaitu pendapat Imam Al-Haromain yg membolehkan ta'ziah setelah lewat 3 hari menggunakan tujuan mendoakan mayat. Akan namun pendapat ini diingkari sang para fuqohaa madzhab syafi'i.

Al-Imam An-Nawawi mengungkapkan :










"Dan Imam al-Haromain menghikayatkan –satu pendapat pada madzhab syafi'i- bahwasanya tidak ada batasan hari dalam berta'ziah, bahkan boleh berta'ziah sehabis 3 hari & meskipun telah lama   saat, karena tujuannya adalah buat berdoa, buat bertenaga pada bersabar, & embargo buat berkeluh kesah. Dan hal-hal ini mampu terjadi sesudah ketika yang usang. Pendapat ini dipilih (dipastikan) sang Abul 'Abbaas bin Al-Qoosh pada buku "At-Talkhiis".

Al-Qoffaal  (pada syarahnya) dan para pakar fikih madzhab syafi'i yang lainnya mengingkarinya. Dan pendapat madzhab syafi'i merupakan adanya ta'ziah akan namun tidak terdapat ta'ziah setelah tiga hari. Dan ini adalah pendapat yg dipastikan oleh mayoritas ulama.

Al-Mutawalli dan yg lainnya menyampaikan, "Kecuali bila keliru seorang nir hadir, & hadir sehabis 3 hari maka dia boleh berta'ziah"

(Al-Majmuu' Syarh Al-Muhadzdzab lima/277-278)

Lihatlah dalam perkataan al-Imam An-Nawawi di atas memberitahuakn bahwasanya dalih buat mendoakan oleh mayat tidak sanggup dijadikan menjadi argument buat membolehkan program tahlilan !!!



KEDUA : Madzhab syafi'i memakruhkan sengajanya keluarga mayat berkumpul lama  -usang pada rangka mendapat tamu-tamu yg berta'ziyah, akan namun hendaknya mereka segera pergi dan mengurusi kebutuhan mereka.

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah mengungkapkan :














"Adapun duduk-duduk buat ta'ziyah maka Al-Imam Asy-Syafi'i menashkan (menyatakan) & juga sang penulis al-Muhadzdzab dan seluruh pakar fikih madzhab syafi'i akan makruhnya hal tersebut…

Mereka (para ulama madzhab syafi'i) berkata : Yang dimaksud menggunakan "duduk-duduk buat ta'ziyah" adalah para famili mayat berkumpul pada tempat tinggal   kemudian orang-orang yg hendak ta'ziyah pun mendatangi mereka.

Mereka (para ulama madzhab syafi'i) mengatakan : Akan namun hendaknya mereka (keluarga mayat) pergi buat memenuhi kebutuhan mereka, maka barang siapa yg bertemu mereka memberi ta'ziyah kepada mereka. Dan hukumnya tidak tidak sama antara lelaki dan perempuan   dalam hal dimakruhkannya duduk-duduk untuk ta'ziyah…"

Al-Imam Asy-Syafi'i mengatakan pada buku "Al-Umm" :

"Dan aku  benci al-maatsim yaitu berkumpulnya orang-orang (pada rumah keluarga mayat –pen) meskipun mereka tidak menangis. Karena hal ini hanya memperbarui kesedihan, dan membebani pembiayayan….". Ini merupakan lafal nash (pernyataan) Al-Imam Asy-syafi'i pada buku al-Umm. Dan dia diikuti sang para pakar fikih madzhab syafi'i.

Dan penulis (kitab   al-Muhadzdzab) dan yg lainnya juga berdalil buat pendapat ini dengan dalil yg lain, yaitu bahwasanya contoh misalnya ini adalah muhdats (bid'ah)" (Al-Majmuu' Syarh Al-Muhadzdzab lima/278-279)

Sangat jelas berdasarkan pernyataan Al-Imam An-Nawawi rahimahullah ini bahwasanya para ulama madzhab syafi'i memandang makruhnya berkumpul-kumpul di tempat tinggal   keluarga mayat lantaran terdapat 3 alasan :

(1) Hal ini hanya memperbarui kesedihan, karenanya dimakruhkan berkumpul-kumpul meskipun mereka tidak menangis

(dua) Hal ini hanya menambah porto

(tiga) Hal ini adalah bid'ah (muhdats)



KETIGA : Madzhab syafi'i memandang bahwa perbuatan keluarga mayat yg membuat makanan agar orang-orang berkumpul pada rumah keluarga mayat merupakan masalah bid'ah

Telah kemudian penukilan perkataan Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah :

وَأُحِبُّ لِجِيرَانِ الْمَيِّتِ أو ذِي قَرَابَتِهِ أَنْ يَعْمَلُوا لِأَهْلِ الْمَيِّتِ في يَوْمِ يَمُوتُ وَلَيْلَتِهِ طَعَامًا يُشْبِعُهُمْ فإن ذلك سُنَّةٌ وَذِكْرٌ كَرِيمٌ وهو من فِعْلِ أَهْلِ الْخَيْرِ قَبْلَنَا وَبَعْدَنَا لِأَنَّهُ لَمَّا جاء نَعْيُ جَعْفَرٍ قال رسول اللَّهِ صلى اللَّهُ عليه وسلم اجْعَلُوا لِآلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا فإنه قد جَاءَهُمْ أَمْرٌ يَشْغَلُهُمْ

"Dan aku  menyukai apabila para tetangga mayat atau para kerabatnya buat membuat makanan bagi keluarga mayat yg mengenyangkan mereka pada siang dan malam hari kematian sang mayat. Karena hal ini adalah sunnah dan bentuk kebaikan, dan ini merupakan perbuatan orang-orang baik sebelum kami & sehabis kami, karena tatkala datang berita tentang kematian Ja'far maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Buatkanlah makanan buat keluarga Ja'afar, lantaran sudah datang pada mereka perkara yang menyibukkan mereka" (Kitab Al-Umm 1/278)

Akan namun jika ternyata para wanita dari keluarga mayat berniahah (menyesali) sang mayat maka para ulama madzhab syafi'i memandang nir boleh membuat makanan buat mereka (keluarga mayat).

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah mengungkapkan :











Para teman kami (para ahli fikih madzhab syafi'i) rahimahullah berkata, "Jika seandainya para perempuan   melakukan niahah (meratapi sang mayat pada tempat tinggal   famili mayat-pen) maka nir boleh membuatkan makanan bagi mereka. Karena hal ini merupakan bentuk membantu mereka pada bermaksiat.

Penulis kitab   as-Syaamil dan yg lainnya berkata : "Adapun famili mayat menciptakan kuliner dan mengumpulkan orang-orang buat makan kuliner tersebut maka nir dinukilkan sama sekali dalilnya, & hal ini merupakan bid'ah, nir mustahab (tidak disunnahkan/nir dianjurkan)".

Ini merupakan perkataan penulis asy-Syaamil. Dan argumen buat pendapat ini adalah hadits Jarir bin Abdillah radhiallahu 'anhu ia mengatakan, "Kami memandang berkumpul pada rumah famili mayat dan membuat kuliner sehabis dikuburkannya mayat termasuk niyaahah". Diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal dan Ibnu Maajah menggunakan sanad yang shahih" (Al-Majmuu' Syarh Al-Muhadzdzab 5/290)



D. Fatwa para ulama 4 madzhab pada kota Mekah akan bid'ahnya tahlilan

Diantara para ulama madzhab syafi'i lainnya yg menyatakan dengan tegas akan bid'ahnya tahlilan merupakan :

Dalam buku Hasyiah I'aanat at-Thoolibin, Ad-Dimyaathi berkata :











"Aku telah melihat pertanyaan yg ditujukan kepada para mufti kota Mekah tentang makanan yg dibuat sang famili mayat & jawaban mereka mengenai hal ini.

(Pertanyaan) : Apakah pendapat para mufti yg mulia di tanah haram –semoga Allah senantiasa menjadikan mereka bermanfaat bagi manusia sepanjang hari- tentang tradisi spesifik orang-orang yg tinggal pada suatu negeri, yaitu bahwasanya apabila seseorang sudah berpindah ke daarul jazaa' (akhirat) dan orang-orang kenalannya dan tetangga-tetangganya menghadiri ta'ziyah (melayat) maka telah berlaku tradisi bahwasanya mereka menunggu (dihidangkannya) kuliner. Dan karena rasa malu yang meliputi famili mayat maka merekapun bersusah payah buat menyiapkan berbagai makanan buat para tamu ta'ziyah tersebut. Mereka menghadirkan kuliner tersebut buat para tamu dengan susah payah. Maka apakah bila kepala pemerintah yang lembut dan afeksi kepada rakyat melarang sama sekali tradisi ini agar mereka balik  kepada sunnah yg mulia yg diriwayatkan berdasarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dimana  beliau berkata, "Buatkanlah kuliner buat keluarga Ja'far", maka sang ketua pemerintahan ini akan mendapatkan pahala karena pelarangan tersebut?. Berikanlah jawaban dengan tulisan & dalil !!"

Jawaban :














"Segala puji hanya milik Allah, & semoga shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, & para pengikutnya setelahnya. Ya Allah saya meminta kepadMu petunjuk kepada kebenaran.

Benar bahwasanya apa yg dilakukan sang warga  berupa berkumpul di famili mayat & pembuatan makanan merupakan bid'ah yg munkar yg pemerintah diberi pahala atas pelarangannya ….












Dan tidaklah diragukan bahwasanya melarang rakyat menurut bid'ah yg mungkar ini, padanya ada bentuk menghidupkan sunnaah dan mematikan bid'ah, membuka poly pintu kebaikan & menutup banyak pintu keburukan. Karena rakyat sahih-benar bersusah payah, yang hal ini mengantarkan pada pembuatan makanan tadi hukumnya haram. Wallahu a'lam.

Ditulis sang : Yang mengharapkan ampunan menurut Robnya : Ahmad Zainy Dahlan, mufti madzhab Syafi'iyah pada Mekah"

Adapun jawaban Mufti madzhab Hanafiyah pada Mekah sbb :














"Benar, pemerintah (waliyyul 'amr) menerima pahala atas pelarangan rakyat berdasarkan perbuatan-perbuatan tersebut yang merupakah bid'ah yang buruk dari mayoritas ulama….

Penulis Raddul Muhtaar mengatakan, "Dan dibenci famili mayat menjamu menggunakan makanan karena hal itu merupakan bentuk permulaan dalam kegembiraan, dan hal ini merupakan bid'ah"…

Dan dalam al-Bazzaaz : "Dan dibenci menyediakan kuliner dalam hari pertama, hari ketiga, dan sesudah seminggu, serta memindahkan makanan ke kuburan dalam saat trend-demam isu dst"…

Ditulis sang pelayan syari'at dan minhaaj : Abdurrahman bin Abdillah Sirooj, Mufti madzhab Hanafiyah di Kota Mekah Al-Mukarromah…

Ad-Dimyathi mengungkapkan : Dan telah menjawab semisal dua jawaban di atas Mufti madzhab Malikiah dan Mufti madzhab Hanabilah" (Hasyiah I'aanat at-Thoolibin 2/165-166)



Penutup

Pertama : Mereka yang masih bersikeras melaksanakan acara tahlilan mengaku bermadzhab syafi'iyah, akan namun ternyata para ulama syafi'iyah membid'ahkan program tahlilan !!. Lantas madzhab syafi'iyah yg manakah yang mereka ikuti ??

(silahkan baca juga : http://hijrahdarisyirikdanbidah.Blogspot.Com/2010/06/tahlilan-dalam-pandangan-nu.Html)

Kedua :  Para ulama sudah ijmak bahwasanya mendoakan mayat yg telah mati berguna bagi oleh mayat. Demikian pula para ulama telah berijmak bahwa sedekah atas nama oleh mayat akan sampai pahalanya bagi oleh mayat. Akan namun kesepakatan  para ulama ini tidak mampu dijadikan dalil buat melegalisasi acara tahlilan, karena meskipun mendoakan mayat disyari'atkan & bersedakah (dengan memberi kuliner) atas nama mayat disyari'atkan, akan namun kaifiyat (rapikan cara) tahlilan inilah yang bid'ah yg diada-adakan yg tidak dikenal oleh Nabi & para sahabatnya. Kreasi tata cara inilah yg diingkari oleh para ulama syafi'iyah, selain adalah kasus yg muhdats juga bertentangan dengan nas (dalil) yang tegas :

-         Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu : "Kami memandang berkumpul di rumah keluarga mayat & membuat makanan setelah dikuburkannya mayat termasuk niyaahah". Diriwayatkan sang Ahmad bin Hambal & Ibnu Maajah menggunakan sanad yg shahih"

-         Berlawanan menggunakan sunnah yg jelas buat menyebarkan kuliner bagi famili mayat pada rangka meringankan beban mereka

Bid'ah sering terjadi menurut sisi kayfiyah (rapikan cara). Karenanya kita sepakat bahwa adzan merupakan hal yang baik, akan tetapi apabila dikumandangkan tatkala sholat istisqoo, sholat gerhana, sholat 'ied maka ini adalah hal yg bid'ah. Kenapa?, lantaran Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam & para sahabatnya nir pernah melakukannya.

Demikian pula bahwasanya membaca ayat al-kursiy sanggup mengusir syaitan, akan tetapi apabila ada seseorang lantas setiap kali keluar menurut masjid selalu membaca ayat al-kursiy menggunakan dalih untuk mengusir syaitan karena di luar masjid poly syaitan, maka kita katakan hal ini merupakan bid'ah. Kenapa?, lantaran kaifiyyah & rapikan cara misalnya ini nir pernah dilakukan oleh Nabi & para sahabatnya.

Ketiga : Kalau kita boleh menganalogikan lebih jauh maka bisa kita katakan bahwasanya orang yg nekat buat mengadakan tahlilan menggunakan alasan buat mendoakan mayat & menyedekahkan makanan, kondisinya sama misalnya orang yg nekat sholat sunnah pada ketika-saat terlarang. Meskipun ibadah sholat sangat dicintai sang Allah, akan namun Allah telah melarang melaksanakan sholat pada saat-saat terlarang.

Demikian juga berkumpul-kumpul di tempat tinggal   famili kematian dan bersusah-susah menciptakan kuliner buat para tamu bertentangan dan bertabrakan dengan dua perkara pada atas:

-         Sunnahnya mengembangkan makanan buat keluarga mayat

-         Dan hadits Jarir bin Abdillah mengenai berkumpul-kumpul di keluarga mayat termasuk niyaahah yang tidak boleh.

Keempat : Untuk berbuat baik kepada oleh mayat maka kita bisa menempuh cara-cara yang disyari'atkan, sebagaimana sudah lalu. Diantaranya adalah mendoakannya kapan saja –tanpa wajib  program khusus tahlilan-, dan juga bersedakah kapan saja, berkurban atas nama mayat, menghajikan & mengumrohkan oleh mayat, dll.

Adapun mengirimkan pahala bacaan Al-Qur'an maka hal ini diperselisihkan oleh para ulama. Dan pendapat yg dipilih sang Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah bahwasanya mengirimkan pahala bacaan al-Qur'an nir akan hingga bagi sang mayat.

Kelima : Kalaupun kita memilih pendapat ulama yang menyatakan bahwa mengirim bacaan al-qur'an akan hingga pada mayat, maka kita berusaha agar kita atau famili yang mengirimkannya, ataupun orang lain adalah orang-orang yg jujur.

Adapun menyewa para pembaca al-Qur'an yang telah siap siaga di pekuburan menanti kedatangan para peziarah kuburan buat membacakan al-quran dan mengirim pahalanya maka hendaknya dihindari lantaran :

-         Tidak disyari'atkan membaca al-Qur'an pada kuburan, lantaran kuburan bukanlah loka ibadah sholat dan membaca al-Qur'an

-         Jika ternyata terjadi tawar menawar harga menggunakan para tukang baca tadi, maka hal ini merupakan indikasi akan ketidak ikhlasan para pembaca tersebut. Dan apabila keikhlasan mereka dalam membaca al-qur'an sangat-sangat diragukan, maka kelazimannya pahala mereka juga sangatlah diragukan. Jika pahalanya diragukan lantas apa yg mau dikirimkan pada oleh mayat??!!

-         Para pembaca sewaan tersebut umumnya membaca al-Qur'an dengan sangat cepat lantaran mengejar & memburu korban penziarah berikutnya. Jika bacaan mereka terlalu cepat tanpa memperhatikan tajwid, apalagi merenungkan maknanya, maka tentu pahala yg diperlukan sangatlah minim. Terus apa yg mau dikirimkan pada oleh mayat ??!!
Share:

Sunday, September 17, 2017

Tidak Perlu Ke Dokter Gigi? Cara Ini Mampu Menyembuhkan Sakit Gigi Kronis Dalam Waktu 5 Menit Saja..!! Ini Bahannya Dan Begini Caranya... jangan lupa di share ya..

Tidak Perlu Ke Dokter Gigi? Cara Ini Mampu Menyembuhkan Sakit Gigi Kronis Dalam Waktu 5 Menit Saja..!! Ini Bahannya Dan Begini Caranya... jangan lupa di share ya..




Sakit gigi benar-benar sangat mengerikan. Sakit gigi bisa mengakibatkan kerusakan hri 

Anda juga bikin Anda susah tidur. Rasa sakit yg diakibatkan bakal sekian menjengkelkan, bahkan juga dapat buat Anda jadi panik juga lebih pemarah.






Ada demikian banyak penyebab yg dapat mengakibatkan sakit gigi, juga yg paling umum salah satunya gusi bonyok, rusaknya gigi, patah tulang gigi, infeksi gusi juga yg paling akhir namun tidak sedikit yaitu melakukan aktivitas berulang seperti grinding gigi atau mengunyah permen karet.
Intensitas nyeri bisa bervariasi, mulai sejak dari mulai enteng, yg biasanya sebab karena sensitivitas gigi akibat kontak segera dgn makanan juga minuman panas atau dingin dgn gigi, nyeri tajam, nyeri berdenyut juga nyeri terusmenerus.
Meskipun mengahdiri dokter gigi yaitu satu


keharusan, namun ada beberapa cara alami yg akan Anda pakai utk menangani
 sakit gigi, hingga Anda benarbenar sempat buat
buat janji dgn dokter gigi.
1. Cengkeh atau minyak cengkeh.
Terapkan demikian banyak tetes minyak cengkeh pada gigi yg sakit, namun hati­hati jangan sampai sampai Anda menelannya. Bila Anda tidak mempunyai minyak cengkeh, Anda dapat menggantinya berbarengan cengkehnya serta-merta. Gigit perlahan-lahan 1­2 buah cengkeh memakai gigi yg sakit hingga Anda memperoleh minyaknya. Ingat, cengkeh cuma menetralisir rasa sakit, namun tak mengobati sakit gigi Anda.
2. Basuh dgn air garam hangat.
Masukan 1 sendok teh garam dalam satu gelas air hangat juga aduk sampai garam larut. Input cairan disekitar gigi yg sakit juga kumur­kumur utk menghilangkan second bekas makanan.
3. Bawang putih.
Leburkan satu siung bawang putih juga aplikasikan pada gigi yg sakit. Bawang putih mempunyai sifat analgesik juga antiseptik yg kuat yg bisa serta-merta meredakan sakit gigi Anda.
4. Teh celup.
Ini yaitu obat tradisional rata rata penduduk buat melawan sakit gigi. Pass aplikasikan teh celup hangat di sekitaran gigi yg sakit.
Biarpun rasa sakitnya telah reda, Anda tetaplah harus pergi ke dokter, karena sakit gigi yaitu indikasi kalau ada suatu hal yg serius yg jalan pada gigi Anda.
Share:

innalillahiwainnailaihirojiun ! Video Detik-Detik Kecelakaan Maut Sheila Marcia Sempat Posting Kata Soal Kematian, Lihat Video Vanesha Saat Kemudikan Mobil..Bikin Merinding

innalillahiwainnailaihirojiun ! Video Detik-Detik Kecelakaan Maut Sheila Marcia Sempat Posting Kata Soal Kematian, Lihat Video Vanesha Saat Kemudikan Mobil..Bikin Merinding



Kecelakaan tunggal menimpa artis Sheila Marcia yang terjadi sabtu kemaren. Alami kondisi yang lebih parah dibanding Sheila Marcia, Melodya Vanesha sempat posting kalimat soal kematian.
Kecelakaan tunggal yang dialami oleh dua perempuan ini memang sempat membaut masyarakat heboh. Kecelakaan cukup parah dialami oleh Sheila Marcia dan Vanesha di Jalan Tol arah Cawang, KM 06.700 B, tepatnya di seberang Gedung Menara Global.



Dilansir dari Grid.id, Kecelakaan tunggal itu terjadi, Sabtu (6/5/2017) pagi sekitar pukul 04.40 WIB.
Saat kecelakaan salah satu korban sempat tak sadarkan diri, baik Sheila maupun Vanessa akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Manager Sheila, Erie sempat mengungkapkan jika Sheila mengalami retak di bagian hidung, sementara teman Vanesha masih belum sadarkan diri sampai sekarang.
"Kalau Sheila hidungnya retak, Vanesha nggak


sadarkan diri," kata Erry saat dijumpai Grid.ID di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2017) kemarin. Ungkapan Erie ini semakin dikuatkan dengan beredarnya foto Vanesha yang sedang terbaring lemah di rumah sakit. Dalam foto tersebut terlihat Vanesha menggunakan selang di bagian wajahnya.
Erie menambahkan jika Vanesha sengaja dibius selama 3 hari, agar tak kaget dengan kondisinya saat ini.
"Saat ini sengaja dibius juga, biar nggak sadar selama tiga hari," kata Erry.
"Biar dia nggak kaget karena di bagian otaknya ada penyumbatan," tambah Erry.
Di akun Instagram @itsvanezz, Vanesha rupanya sempat memposting tiga foto pada Sabtu (6/5/2017).
Tiga foto itu berupa tulisan.
Foto pertama bertuliskan, "they don't like you, but the they will be checking your page religiously, (Mereka tidak menyukai Anda, tapi mereka akan memeriksa halaman Anda secara religius)."
Di foto kedua, tulisan dalam foto itu ada soal kematian.
"we live, we love, we die."
Tak hanya itu, akun Vanesha juga menuliskan ini dalam keterangan foto yang kedua.
"Don't spread the hate, spread the LOVE & live life to the fullest! #qotd (Jangan menyebarkan kebencian, sebarkan CINTA & hiduplah semaksimal mungkin!),"Ada pula video terakhir kali dua wanita ini sedang berada di dalam mobil.
Dan Vanesha yang mengemudikan mobil itu."Hello, kita lagi cari mesin cuci kita mau ke cibubur keliling nyari yang 8 kilo, terus kita lagi di jalan menuju Cibubur Junction,"
Share:

Banyak Kaum Wanita Yang Favorit Dengan Minuman Ini, Ternyata Minuman Ini Jadi Penyebab Utama Kanker Payudara..!!!

Banyak Kaum Wanita Yang Favorit Dengan Minuman Ini, Ternyata Minuman Ini Jadi Penyebab Utama Kanker Payudara..!!!



Sahabat Penyakit yang menyerang kaum wanita ini memang sangat mengerikan, juga merupakan penyakit yang mematikan. Tidak sedikit kaum wanita yang takut dengan penyakit ini. 



Penyakit kan*ker p4*yud4r4 adalah penyakit yang ditakuti wanita. Banyak cara yang rela dilakukan agar terhindar dari penyakit tersebut. Namun, terkadang kita justru tidak sadar bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari ternyata berisiko meningkatkan penyakit kan*ker p4*yud4ra.
Peneliti dari Norwegia mengungkapkan su*s*u bisa menjadi penyebab wanita terserang kan*ker p4*yud4ra. Mereka menjelaskan wanita yang mengonsumsi tiga cangkir su*su atau lebih berisiko tiga kali lipat terkena kan*ker p4*yud4r4, dibandingkan wanita yang minum su*su lebih sedikitMeningkatnya kasus kan*ker p4yud4r4 membuat dokter percaya su*su menjadi penyebab hal tersebut. Hingga beberapa waktu yang lalu diketahui bahwa su*su mempercepat pertumbuhan sel kanker yang sudah didiagnosa, dan kini ditemukan bukti bahwa su*su ternyata bisa menjadi penyebab kan*ker p4*yud4r4.
Sahabat medianda penelitian ini melibatkan beberapa pasien dari Finlandia, Swedia, Inggris, Kanada, Amerika, dan negara yang mengonsumsi su*su dalam jumlah tinggi. Penelitian ini menunjukkan wanita di negara yang sedikit mengonsumsi su*su memiliki risiko lebih kecil terserang kan*ker p4*yud4r4.
Sahabat medianda su*su mengandung sejumlah h0*rm*0n dan faktor pertumbuhan karsinogenik, serta vitamin D. Namun, kita tidak bisa menyalahkan su*su begitu saja. Beberapa faktor lain juga menjadi penyebab wanita dapat mengidap kanker p4yud4r4, di antaranya banyak mengonsumsi gula, daging, kurang mengonsumsi buah dan sayuran.
Penggunaan b*ra yang salah juga menjadi salah satu penyebabnya. B*ra yang terlalu ke*tat meningkatkan risiko terkena kan*ker p4*yud4r4. Menurut penelitian, wanita yang mengenakan b*ra 12 jam sehari memiliki risiko 20 kali lebih besar menderita kan*ker p4*yud4r4.
Semoga bermanfaat.
Bantu Share ke teman teman wanita mu !!
Share:

Wahai Para Istri, Semoga Semua Keluh Kesah Dan Lelahmu Berbuah Surga

Wahai Para Istri, Semoga Semua Keluh Kesah Dan Lelahmu Berbuah Surga



Sahabat, Tugas utama seorang istri ialah taat dan memenuhi kewajibannya kepada seorang suami. Mematuhi segala perintah baiknya, menjauh segala larangannya. Melayani semua kebutuhannya, baik kebutuhan biologisnya ataupun kebutuhannya dalam sehari-hari. Seperti halnya, menyiapkan makanan, mencuci pakaiannya dan menenangkannya saat dalam keadaan ringkih.



Dan tanggung jawab baru akan muncul saat ia sudah dikaruniai seorang anak oleh Allah SWT. Perannya akan lebih berat dari sebelumnya, sebab ia telah menjadi seorang ibu, dia harus bisa membagi waktu untuk selalu bijak dalam mengurus keduanya.
Maka pantas saja jika beberapa istri kadang selalu berkeluh kesah dalam mengurus rumah tangganya, sebab mengurus rumah tangga memang bukan perkara mudah. Butuh tanggung jawab ekstra agar semua kewajibannya dapat terpenuhi sesuai dengan porsinya.
Bersabarlah Letih Dan Lelahmu Adalah Ladang Pahalamu
Bersabarlah wahai para muslimah yang sudah mempunyai dua peran ini dalam hidupmu, jadikanlah lelah dan letihmu sebagai ladang pahala. Karena dengan terus bersabar itulah Allah akan selalu limpahkan rahmat-Nya kepadamu. Maka jangan sesekali kamu mengeluh atau bersedih hati hanya karena lelahmu terkadang membuatmu jenuh. Sebab disaat itulah Allah tengah membangun


kebahagiaanmu disurga. Muliamu Tercipta Saat Dirimu Mampu Bersifat QONA’AH Dalam Menjalankan Tugas-TugasmuKarena kemuliaanmu tercipta saat dirimu mampu bersifat qona’ah dalam menjalankan tugas-tugasmu sebagai seorang istri ataupun seorang ibu bagi anak-anakmu. Berlapang dadalah saat yang kamu lakukan terkadang tak sesuai dengan apa yang kamu harapkan, sebab memang tak ada pekerjaan rumah tangga indah tanpa dilalui perjuangan dan usaha terlebih dahulu.
Derajatmu Akan Allah Tinggikan Ketika Kamu Mampu Meninggikan Allah Dalam Setiap Lelahmu
Allah akan meninggikan derajatmu, saat dirimu mampu meninggikan Allah dalam setiap lelahmu. Allah akan memberimu hadiah sebuah derajat yang mulia saat kamu merujukkan semua yang kamu alami dalam hidup hanya kepada Allah. Jadikanlah kesibukanmu dalam memenuhi kewajibanmu dalam mengurus tangga sebagai bentuk ibadah kepada Allah, agar tercipta hati yang ikhlas dalam melakukannya.
Ubahlah Kata Lelahmu Menjadi LILLAH, Agar Ketenangan Selalu Menyandingmu
Mulai sekarang ubahlah kata lelahmu menjadi lillah, sebab saat kamu meniatinya karena Allah saat melakukan kewajibanmu dalam mengurus suami dan anak-anakmu, Allah akan menghadirkan ketenangan dalam hatimu. Sehingga lelah dan letihmu takkan kamu rasakan lagi, sebab bahagia yang didapat dari ketenangan itu membuat semuanya terasa mudah untukmu.
Tidak Usah Mengeluh Kepada Selain Allah Agar Surga Menjadi Pengobat Lelahmu
Maka jangan mengeluhkan rasa lelah dan letihmu kepada selain Allah, sebab kebanyakan para istri merasa kurang puas jika tak menceritakannya terlebih dahulu kepada manusia. Padahal yang paling memuaskan adalah ketika kita mengadukannya kepada Allah didalam sujud panjang kita, karena saat kita hanya mengahdirkan Allah dalam keluh kesah kita, Allah akan sediakan kita pahala surganya.
Semoga bermanfaat.

Share:

Begitu Bencinya Allah Kepada 20 Dosa Suami Terhadap Keluarganya Ini. Apalagi Nomor 2

Begitu Bencinya Allah Kepada 20 Dosa Suami Terhadap Keluarganya Ini. Apalagi Nomor 2



Sahabat Menjadi seorang imam dalam sebuah keluarga, seorang suami dituntut untuk tegas dan mampu menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Selain itu, menafkahi seluruh anggota keluarga juga menjadi salah satu kewajibannya.



Namun, sebagaimana manusia, pasti tidak luput dari dosa. Meski begitu, 20 dosa yang dilakukan suami ini sangatlah dibenci oleh Allah SWT, seperti yang dikutip dari inspiradata.
1. Menjadikan Istri sebagai Pemimpin Rumah Tangga
Dari Abu Bakrah, ia berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita,’” (HR.Ahmad n0.19612).
2. Menelantarkan Belanja Istri
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, “Rasululluah bersabda, ’Seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,’” (HR.Abu Dawud no.1442, Muslim, Ahmad dan Thabarani).
3. Tidak Memberi Tempat Tinggal yang Aman
“Tempatkanlah mereka (para istri) di tempat kalian bertempat tinggal menurut kemampuan kalian dan janganlah menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Jika mereka (istri yang di thalaq) itu sedang hamil, berikanlah kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan,” (QS.Ath-Thalaaq (65):6).
4. Tidak Melunasi Mahar
Dari Maimun Al-Kurady,dari bapaknya,ia berkata, “Saya mendengar nabi bersabda, ’Siapa saja laki laki yang menikahi seorang perempuan dengan mahar sedikit atau banyak, tetapi dalam hatinya bermaksud tidak akan menunaikan apa yang menjadi hak perempuan itu, berarti ia telah mengacuhkannya. Bila ia mati sebelum menunaikan hak perempuan itu, kelak pada hari kiamat ia akan bertemu dengan Allah sebagai orang yang fasiq,’” (HR. Thabarani, Al-Mu;jamul, Ausath II/237/1851).
5. Menarik Mahar Tanpa Keridhaan Istri
“Jika kalian (para suami) ingin mengganti istri dengan istri yang lain,sedang kalian telah memberikan kepada salah seorang diantara mereka itu mahar yang banyak,janganlah kalian mengambilnya kembali sedikitpun. Apakah kalian kalian akan mengambilnya kembali dengan cara cara yang licik dan dosa yang nyata?  Bagaimana kalian akan mengambilnya kembali,sedangkan kalian satu dengan lainnya sudah saling bercampur (sebagai suami istri) dan mereka ( istri istri kalian) telah membuat perjanjian yang kokoh dngan kalian,” (QS.An-Nisaa’(4):20-21).
6. Melanggar Persyaratan Istri
“Hai orang orang yang beriman, penuhilah janji janji kalian,” (QS.Al-Maaidah(5):1).
“Dari Uqbah bin “Amir ra,ia berkata, “Rasulullah  bersabda, ‘Syarat yang palling berhak untuk kalian penuhi ialah syarat yang menjadikan kalian halal bersenggama dengan istri kalian,’”(HR.Bukhari no 2520, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimi).
7. Mengabaikan Kebutuhan Se*ks*ual Istri


style="font-size: x-small;">Dari Anas, Nabi bersabda, ”Jika seseorang diantara kalian berse*nggama dengan istrinya, hendaklah ia melakukannya dengan penuh kesungguhan. Selanjutnya, bila ia telah menyelesaikan kebutuhannya (mendapat kepuasan) sebelum istrinya mendapatkan kepuasan, janganlah ia buru buru sampai istrinya menemukan kepuasan,”(HR.’Abdur Razzaq dan Abu Ya’la, Jami’ Kabir II/19/1233).
8. Menye*ngga*mai Istri Saat Haidh
 “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh, katakanlah:’ haidh itu adalah suatu kotoran.’ Oleh karena itu,hendaklah kalian menjauhkan diri dari wanita pada waktu haidh dan janganlah kalian mendekati mereka sebelum mereka bersuci. Apabila mereka telah suci,campurilah mereka ditempat yang diperintahkan Allah kepada kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang bertaubat dan menyukai orang orang yang menyucikan diri,” (QS Al-Baqarah(2):222).
9. Menye*ng*gamai Istri lewat Du*burnya
Dari Ibnu Abbas, ia berkata, ”’Umar (Ibnu Khaththa) datang kepada Rasulullah, ia bertanya, ’Ya Rasullullah, saya telah binasa.’ Beliau bertanya, ‘Apa yang menyebabkan kamu binasa?’ Ia menjawab, ‘Semalam saya telah membalik posisi istriku.’ Akan tetapi beliau tidak menjawab sedikitpun, lalu turun kepada Rosulullah saw ayat.’ Istri kalian adalah ladang bagi kalian, maka datangilah ladang kalian di mana dan kapan saja kalian kehendaki.’ Selanjutnya beliau bersabda, ‘Datangilah dari depan atau belakang, tetapi jauhilah dubur dan ketika haidh,’”( HR Tarmidzi no.2906).
10. Menyebarkan Rahasia Hu*bu*ngan dengan Istri
Hu*bu*ngan suami istri haruslah dilakukan di tempat yang tidak terlihat orang lain, bahkan suaranya pun tak boleh terdengar orang lain. Suami istri wajib menjaga kehormatan masing-masing apalagi di hadapan orang lain. Suami yang menyebarkan rahasia diri dan istrinya ketika ber*se*ng*gama berarti telah melakukan perbuatan durhaka terhadap istri.
11. Menuduh Istri Berz*ina
“Dan orang orang yang menuduh istri mereka berzina,padahal mereka tidak mempunyai saksi saksi selain diri mereka sendiri, maka kesaksian satu orang dari meeka adalah bersumpah empat kali dengan nama Allah bahwa sesungguhnya dia adalah termasuk orang orang yang benar(dalam tuduhannya). Dan kelima kalinya (ia mengucapkan) bahwa laknat Allah akan menimpa dirinya jika ternyata ia tergolong orang orang yang berdusta,” (QS. An-Nuur (24):6-7).
12. Memeras Istri
“Dan janganlah kalian menerukan ikatan pernikahan dengan mereka (istri-istri) guna menyusahkan mereka. Barang siapa berbuat demikian, maka sungguh dia telah menganiaya dirinya sendiri,” (QS.Al-Baqarah(2):231).
13. Merusak Martabat Istri
Dari mu’awiyah Al-Qusrayiri, ia berkata, ”Saya pernah datang kepada Rosulullah.’ Ia berkata lagi, ’Saya lalu bertanya, ’Ya Rasulullah, apa saja yang engkau perintahkan (untuk kami perbuat) terhadap istri-istri kami?’ Beliau bersabda, ’Janganlah kalian memukul dan janganlah kalian menjelek-jelekan mereka,’”(HR Abu Dawud no 1832).
Ketujuh dosa lainnya yaitu,
14. Memukul (Tanpa Peringatan Terlebih Dahulu)
15. Menyenangkan Hati Istri dengan Melanggar Agama
16. Mengajak Istri Berbuat Dosa
17. Memadu Istri dengan Saudari Atau Bibinya
18. Berat Sebelah dalam Menggilir Istri
19. Menceraikan Istri Solehah
20. Mengusir Istri dari rumah.
Share:

HARAP DICATAT,SUJUD YANG BENAR TIDAK AKAN MENGHITAMKAN JIDAT!

HARAP DICATAT,SUJUD YANG BENAR TIDAK AKAN MENGHITAMKAN JIDAT!



Perbanyaklah sujud namun jagalah wajahmu supaya tetap tampak bagus dan hindari munculnya tanda hitam di dahi atau jidatmu karena dikhawatirkan akan menimbulkan riya’, ujub (bangga diri) dan kesombongan. Apabila cara sujud benar, maka tidak akan memburukkan wajah melainkan sebaliknya, menjadi bercahaya dan berseri-seri.





Adapun jika jidat menjadi ‘kapalan’ maka artinya harus memperbaiki gerakan shalat. Sebab yang menjadi penopang utama adalah kedua tangan, saat sujud, bukan kepala. Abdullah bin Umar bin Khattab RA. salah seorang shahabat terkemuka tidak menyukai adanya bekas hitam di dahi seorang muslim.

 عَنْ سَالِمٍ أَبِى النَّضْرِ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عُمَرَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ قَالَ : مَنْ أَنْتَ؟ قَالَ : أَنَا حَاضِنُكَ فُلاَنٌ. وَرَأَى بَيْنَ عَيْنَيْهِ سَجْدَةً سَوْدَاءَ فَقَالَ : مَا هَذَا الأَثَرُ بَيْنَ عَيْنَيْكَ؟ فَقَدْ صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَهَلْ تَرَى هَا هُنَا


115%;">مِنْ 115%;"> شَىْءٍ؟

Dari Salim Abu Nadhr, ada seorang yang datang menemui Ibnu Umar. Setelah orang tersebut mengucapkan salam, Ibnu Umar bertanya kepadanya, “Siapakah anda?”. “Aku adalah anak asuhmu”, jawab orang tersebut. Ibnu Umar melihat ada bekas sujud yang berwarna hitam di antara kedua matanya. Beliau berkata kepadanya, “Bekas apa yang ada di antara kedua matamu? Sungguh aku telah lama bershahabat dengan Rasulullah, Abu Bakr, Umar dan Utsman. Apakah kau lihat ada bekas tersebut pada dahiku?” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubra no 3698).

 عَنِ ابْنِ عُمَرَ : أَنَّهُ رَأَى أَثَرًا فَقَالَ : يَا عَبْدَ اللَّهِ إِنَّ صُورَةَ الرَّجُلِ وَجْهُهُ ، فَلاَ تَشِنْ صُورَتَكَ.

Dari Ibnu Umar, beliau melihat ada seorang yang pada dahinya terdapat bekas sujud. Ibnu Umar berkata, “Wahai hamba Allah, sesungguhnya penampilan seseorang itu terletak pada wajahnya. Janganlah kau jelekkan penampilanmu!”(Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubra no 3699).

 عَنْ أَبِى عَوْنٍ قَالَ : رَأَى أَبُو الدَّرْدَاءِ امْرَأَةً بِوَجْهِهَا أَثَرٌ مِثْلُ ثَفِنَةِ الْعَنْزِ ، فَقَالَ : لَوْ لَمْ يَكُنْ هَذَا بِوَجْهِكِ كَانَ خَيْرًا لَكِ.

 Dari Abi Aun, Abu Darda’ melihat seorang perempuan yang pada wajahnya terdapat ‘kapal’ semisal ‘kapal’ yang ada pada seekor kambing. Beliau lantas berkata, ‘Seandainya bekas itu tidak ada pada dirimu tentu lebih baik” (Riwayat Bahaqi dalam Sunan Kubra no 3700).
Sumber :  (bukamata)
Share:

LUAR BIASA..!!!! Langit Bergetar Dikala Seorang Wanita Ini Mengangkat Kedua Tangannya Lalu Berdoa

LUAR BIASA..!!!! Langit Bergetar Dikala Seorang Wanita Ini Mengangkat Kedua Tangannya Lalu Berdoa



Kisah ini terjadi pada masa kehidupan Nabi Muhammad SAW. Salah seorang wanita dengan tingkat keimanan tinggi datang menemui Manusia kecintaan Allah ini. Ia menghadapi satu kondisi yang mengharuskannya mendapatkan pencerahan.Menakjubkan Langit Bergetar Dikala Seorang Wanita Ini Mengangkat Kedua Tangannya Lalu Berdoa




Namun ternyata, kala itu Nabi belum bisa menjawab karena belum ada wahyu yang diturunkan Allah terkait hal itu. Namun, ini tak lantas membuat si wanita menyerah, Ia berdoa dan memohon kepada Allah agar memberi jalan keluar atas permasalahan hidupnya.

Ternyata doa ini langsung dihijabah Allah. Seketika Nabi menerima Surat Al-Mujadalah sehingga bisa menjawab permasalahan wanita tersebut. Siapa dia sebenarnya? Mengapa doanya dapat  menembus langit ke tujuh dengan demikian cepat?

Nama lengkap wanita ini adalah Khaulah binti Tsa’labah bin Ashram bin Farah bin Tsa’labah Ghanam bin ‘Auf. Ia merupakan istri dari Aus bin Shamit bin Qais dan dari pernikahan mereka lahir seorang putra yang diberi nama Rabi’.

Kisah saat doanya yang mampu menembus langit ini bermula ketika terjadi permasalahan antara dirinya dan suaminya. Dalam kondisi marah, sang suami kemudian mengeluarkan kalimat yang membuatnya merasa cemas dan perlu memperjelasnya kepada Nabi.
Kalimat yang dilontarkan suaminya tersebut adalah “Bagiku engkau ini seperti punggung ibuku”. Meski setelah itu suaminya berlalu pergi bersama sahabat-sahabatnya, namun tidak serta merta membuat Khaulah melupakan perkataan tersebut begitu saja.

Baginya perkataan tersebut seperti talak dari sang suami kepada dirinya. Sepulangnya dari berkumpul dari sahabatnya, sang suami kemudian menginginkan hubungan suami istri dengan Khaulah.
Namun, Khaulah menolak karena perasaannya yang begitu tidak bisa menerima atas ucapan Aus sang suami. Khaulah berkata, “Tidak… jangan! Demi yang jiwa Khaulah berada di tangan-Nya, engkau tidak boleh menjamahku karena engkau telah mengatakan sesuatu yang telah engkau ucapkan terhadapku sehingga Allah dan Rasul-Nya lah yang memutuskan hukum tentang peristiwa yang menimpa kita.”

Setelah peristiwa tersebut, Khaulah kemudian menemui Rasulullah SAW. Ia pun menceritakan kejadian yang dialaminya kepada sang Nabi. Ia berharap Nabi memberikan pencerahan terhadap apa yang sudah dialami. Namun, Ia harus kecewa, pasalnya pada masa itu, belum ada kejadian yang dihadapi umat dan baru Khaulah yang mengalaminya. Sehingga belum turun firman Allah yang menjelaskan tentang hal  ini.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kami belum pernah mendapatkan perintah berkenaan urusanmu tersebut … aku tidak melihat melainkan engkau sudah haram baginya.”

Ini artinya, hubungan mereka sudah tidak diperbolehkan lagi. Namun, hati kecil


Khaulah pun masih bergejolak, mengingat jika Ia berpisah dengan sang suami, maka akan sulit baginya menghidupi diri dan anaknya Rabi’. Namun Rasulullah Shalalahu ‘alaihi wasallam tetap menjawab, “Aku tidak melihat melainkan engkau telah haram baginya.”

Setelah peristiwa ini, wanita tersebut terus berdoa memohon kepada Allah agar memberi petunjuk terkait permasalahannya. Kedua matanya meneteskan air mata dan perasaan
“Yaa Allah sesungguhnya aku mengadu kepada-Mu tentang peristiwa yang menimpa diriku.”.Ternyata doa ini dihijabah Allah. Rasulullah SAW seketika pingsan seperti biasa saat menerima wahyu. Kemudian setelah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sadar kembali, beliau bersabda, “Wahai Khaulah, sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan ayat Al-Qur’an tentang dirimu dan suamimu, kemudian beliau membaca firman QS. Al-Mujadalah: 1-4, yang artinya:“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”Orang-orang yang menzhihar (menganggap isterinya sebagai ibunya, atau menyamakan istrinya dengan ibunya sebagaimana ucapan Aus di alinea kedua di atas,  Red) isterinya di antara kamu padahal tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan yang munkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pema`af lagi Maha Pengampun.Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Maka barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang kafir ada siksaan yang sangat pedih. (QS. Al-Mujadilah : 1-4)Setelah turun ayat ini, barulah Rasulullah SAW bisa menjelaskan perihal permasalahan yang dihadapi Khaulah. Baginda Rasulullah SAW kemudian menjelaskan kepada Khaulah tentang kafarat (tebusan) Zhihar:Nabi SAW: “Perintahkan kepadanya (suami Khaulah) untuk memerdekakan seorang budak!”Khaulah: “Ya Rasulullah dia tidak memiliki seorang budak yang bisa dia merdekakan.”Nabi SAW: “Jika demikian perintahkan kepadanya untuk shaum dua bulan berturut-turut.”Khaulah: “Demi Allah dia adalah laki-laki yang tidak kuat melakukan shaum.”Nabi SAW: “Perintahkan kepadanya memberi makan dari kurma sebanyak 60 orang miskin.”Khaulah: “Demi Allah ya Rasulullah dia tidak memilikinya.”Nabi SAW: “Aku bantu dengan separuhnya.”Khaulah: “Aku bantu separuhnya yang lain wahai Rasulullah.”Nabi SAW: “Engkau benar dan baik maka pergilah dan sedekahkanlah kurma itu sebagai kafarat baginya, kemudian bergaullah dengan anak pamanmu itu secara baik.
Share:

Yakin Di Badanmu Tidak Ada Jin Yang Menempel ? Test Dengan 5 Cara Ini ...

Yakin Di Badanmu Tidak Ada Jin Yang Menempel ? Test Dengan 5 Cara Ini ...



Saat ini sedang ramai diperbincangkan di sosial media soal warung makanan yang menggunakan JIN penglaris .Jin yang ditugaskan untuk meludah dalam makanan pengunjung , Dan kita juga di berikan tips bagaimana caranya membedakan warung makan yang menggunakan JIN penglaris dan yang tidak .
Tapi sayangnya kita sendiri lupa untuk berpikir apakah sesungguhnya tanpa sadar kita jugak di tempeli oleh jin tertentu .


Berikut TIPS  nya :

1. Sebaiknya dilakukan di malam hari , kecuali jika tidak punya cukup nyali boleh di siang hari dan di dalam kamar yang agak temaran . 

Jika kamu sudah berada di dalam kamar , berdirilah menghadap ke arah barat atau kiblat , dongak ke atas beberapa saat .Pejamkan mata rapat2 , baca doa sebisa kamu , dan niat baik dalam hati untuk mengetahui jin apa yang ada di badan kamu tarik napas perlahan-lahan , lalu lepaskan perlahan-lahan . sambil terus mengucapkan doa.

3. Tundukkan kepalamu dan perlahan buka kedua matamu

4. lihatlah ke bagian pinggang ke bawah bagian kiri atau kanan pinggang bawah

5. Seandainya memang ada jin pada tubuh kamu , kamu bisa mengetahuinya sewaktu kamu membuka mata dengan cara membaca merk jin tersebut..... apakah Lee , Lea , Levi's , Lois , Edwin , Lee Cooper , GA Blue , Wrangler , Dan sebagainya

6. Teruskan membaca Istighfar sebanyak-banyaknya. Jangan marah . Karena jika kamu marah .

itu tandanya kamu sudah benar-benar di tempelin oleh jin

Demikian Tips Cara Mendeteksi Adanya JIN Yang Menempel Di Badan Kamu.

Semoga Bermanfaat Buat semuanya .
Share:

Kisah Nyata Inilah Cinta Seorang Anak Kecil Kepada RASULULLAH S.A.W Yang Sangat Mengharukan Sekali.

Kisah Nyata Inilah Cinta Seorang Anak Kecil Kepada RASULULLAH S.A.W Yang Sangat Mengharukan Sekali.




* Kisah Nyata Cinta Seorang Anak Kecil Kepada RASULULLAH S.A.W **



Pada zaman Al Imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie
( pengarang maulid Dibai), dikala waktu sang imam ingin ziarah ke Magam
Rasulullah SAW dari kota Yaman ke kota Madinah bersama para sahabatnya dan jammaahnya. Ada seorang anak kecil yang 
ingin sekali melihat Magam Rasulullah SAW,
Al Imam menanyakan kepada salah satu sahabatnya.
”Ini anak siapa? Apa yang ingin ia lakukan?”
Dan salah satu sahabatnya mengatakan ”Ia ingin ikut perjalanan kita, Ya Imam.”
Lalu Al Imam itu menjawab, ;
  
“Tidak boleh karena perjalanan ini sangat
jauh dari kota Yaman sampai Madinah
menepuh jarak 4 sampai 1 minggu perjalanan itu pun naik kuda.”
Lalu anak itu pergi karana tidak di izinkan oleh Al Imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad Al-Syaibani
al-Yamani al-Zabidi al- Syafie. Tapi waktu
dalam perjalanan menuju kota Madinah anak itu diam-diam ikut dan meyusur masuk ke bawah kereta kuda Al Imam
tersebut, ia hanya bergantungan di antara
roda-roda kereta kuda tersebut. Dalam perjalanan ia tidak makam dan minum selama 1 minggu perjalanan kerana sangat ingin sekali melihat
Makam Rasulullah SAW dan sangat


mencintai Rasulullah SAW.
Dan setelah satu minggu rombongan tersebut sampai di kota Madinah. 
Tiba-tiba ada seorang sahabat yang berteriak
"Ya Allah ini anak kecil yang kemarin dilarang olehku untuk ikut bersama kita tetapi ia pun ikut bersama kita, kita tidak 
melihat anak kecil ini selama perjalanan.

Kemudian anak kecil itupun terus berlari dan mengambil debu, meyirami debu kewajahnya sampai tidak bisa bernafas dan meninggal di kota Madinah ia pun belum sempat berziarah Makam Sayyidina
Muhammad SAW karena sangat bergembira sudah sampai ke kota Sang Nabi, lalu Al Imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman 
bin Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie pun menangis melihat anak kecil ini yang sangat mencintai Rasulullah SAW. Lalu di sepakati oleh
rombongan dan Imam untuk menguburkan anak itu di kota madinah, lalu berbeberapa hari Al Iimam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul
  
Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani
al-Yamani al-Zabidi al-Syafie di kota Madinah dan sempat menziarahi magam
anak kecil tersebut ia melihat magam tersebut bergeser mendekati Magam Sayyidina Muhammad SAW . 
SAMPAI SEKARANG MAKAM TERSEBUT MASIH ADA DAN MAGAM TERSEBUT ADA DI SEBERANG MASJID NABAWI.
Al imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul

Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani
al-Yamani al-Zabidi al-Syafie pun menagis di dalam rumahnya 
“Aku ini adalah seorang 
imam tapi aku malu melihat kecintaan seorang anak yang sangat mencintai
Rasulullah SAW. Dan sang Imam pun
menulis riwayat perjalanan anak kecil tersebut di Maulidnya.

*Jikalau anak sekecil itu sudah mampu mencintai Rasulnya dengan sepenuh-penuh hati sehingga sanggup mempertaruhkan
nyawanya sendiri...Tapi bagaimana dengan kita?? 
Kerasnya hati kita ini
sehingga Usia kita yang sudah dewasa beginipun kita masih kurang mampu untuk memupuk rasa cinta dengan sepenuh hati kepada Rasul kita Muhammad S.A.W
Wallahualam.
Share:

WAAWW Gadis 26 Tahun Ini Menikah Dengan ''Kakek Kaya''Suaminya Malah MENGEJUTKAN???

WAAWW Gadis 26 Tahun Ini Menikah Dengan ''Kakek Kaya''Suaminya Malah MENGEJUTKAN???



Ast4ga... seharusnya dia tidak bisa serakah..
Saya lahir di keluarga miskin perdesaan, ke-2 orangtua saya hanya sepasang petani… Saat saya berkuliah di kota, saya senantiasa dihina serta diejek, cuma lantaran saya yaitu orang miskin…Rekan- rekan saya semua terlahir dari keluarga kaya, sesudah lulus kuliah, mereka dengan gampang dapat memperoleh pekerjaan, karena orang-tua mereka kaya. Cuma dengan duit, hidup mereka jadi begitu tambah lebih mudah…


Namun saya, ingin bagaimana juga saya tetaplah yaitu anak petani, saya begitu malu bakal latar belakang keluarga, hingga sejak kuliah, saya telah tak pernah kembali pada tempat tinggal orangtua… Sesudah lulus, saya juga giat bekerja, hingga pada akhirnya saya menduduki jabatan yang lumayan tinggi di satu perusahaan. Waktu itu umur saya 26 th., serta ketika itu jugalah saya mengetahui " dia "...

Dia yaitu seseorang entrepreneur kaya raya, saya mengetahui dia di satu acara perusahaan.. Beritanya, dia segera suka pada saya pertama kalinya berjumpa, walau rekanan kerja saya menyampaikan umurnya telah 68 th., namun saya tak keberatan dengan hal itu..

Waktu itu, saya cuma menginginkan jadi orang yang kaya, orang yang bisa bikin kebanyakan orang iri. Akhirnya saya juga selalu berupaya mendekati dia. Ya, lantaran dia juga suka pada saya, kami juga dengan cepat telah merajut jalinan.
Dia menceritakan kalau istrinya telah wafat bertahun- th. waktu lalu, dia cuma menginginkan saya mencintainya dengan tulus, jadi dia akan tidak menyakiti saya… Satu tahun merajut jalinan dengannya, baju serta
aksesoris bermerk juga penuhi badan saya, saya mengendarai mobil elegan, semua ini bikin saya begitu yakin diri untuk menghadiri acara reuni rekan kuliah saya…

Waktu itu, saya terasa, mimpi saya telah terkabul. Semua rekan- rekan kuliah saya melihat saya dengan tatapan sungkan serta iri, saya begitu bangga dengan hal ini. Makin lama, saya makin serakah, saya memaksa dia untuk menikah dengan saya.. Awal mulanya, ia tak sepakat tentang hal semacam ini, namun selanjutnya, ia setuju…Ya, dengan cepat, kami juga menikah. Tetapi, ketika saya terasa hidup saya sangatlah prima, pada hari itu juga, hidup saya segera jatuh ke neraka! Saat kami menikah waktu itu, semuanya acara pernikahan jalan dengan lancar, saya mengundang semua rekan saya, supaya mereka semua dapat lihat, hidup saya sudah sangat sukses.


style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; text-align: justify; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Hingga saat malam hari, saya fikir saya tak bisa melupakan malam pertama yang indah, karenanya saya berniat mengenakan pakaian tidur yang seksi. Namun siapa kira, saat dia lihat saya, dia segera wafat saat itu juga! Sesudah di check, saya baru tahu, nyatanya suami saya sampai kini telah menderita penyakit jantung tingkat akut… Saya segera terkulai lemas, dalam hati saya memikirkan : Oh, tidak… Saya bukanlah berniat!

Saat ini, kebanyakan orang didunia ini sudah tahu bakal hal itu. Kebanyakan orang mengejek kalau saya yaitu siluman, siluman yang cuma memakai pria, siluman yang bakal membunuh si pria apabila telah mendapatkan harta! Bahkan juga ada juga yang menebarkan berita kalau, pria mana juga yang menikah dengan saya, pasti akan mati saat malam pertama!

Saya tidak paham mesti berbuat apa… Saat ini saya begitu ingin pulang ke rumah, pulang kedalam pelukan bapak serta ibu… Tetapi kebanyakan orang di desa juga sudah mengetahui kondisi saya, saya takut saat pulang juga, cuma hinaan serta caci maki yang saya dapat…

Saya takut, saya tak siap hadapi semua cobaan dalam hidup ini, rasa-rasanya menginginkan mati saja… Menurut anda, apa yang harus saya kerjakan saat ini?
Share: